Inhouse Training 2025: Menguatkan Peran Guru di Era Pembelajaran Mendalam dan Digital

Soreang, 3 Juli 2025 – Yayasan Pancasari menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan dari unit-unit pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan. Kegiatan yang berlangsung di Aula Ma’had Al-Jawahir ini mengusung tema: “Menjadi Pendidik Inspiratif di Era Pembelajaran Mendalam dan Digital.” Tema ini menjadi cerminan dari semangat transformasi pendidikan yang terus diusung oleh Yayasan Pancasari di tengah tantangan zaman yang serba cepat dan berbasis teknologi.

Acara diawali pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Al-Jawahir, serta sambutan dari Kepala Madrasah Aliyah Al-Jawahir. Sesepuh Pondok Pesantren, KH. Mamat Saeful Qodir, membuka acara secara resmi dan menegaskan pentingnya guru tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu menjadi figur inspiratif yang menanamkan nilai kebaikan dalam setiap proses belajar mengajar.

Penyampaian materi Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Memasuki sesi materi pertama, Dr. Hj. Enok Nurhasanah, M.Pd., Pengawas MTs, membawakan topik “Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).” Dalam sesi ini, beliau menekankan pentingnya menyisipkan (insersi) nilai-nilai luhur ke dalam metode pengajaran Kurikulum Merdeka. Nilai-nilai yang disisipkan antara lain:

  • Cinta kepada Allah, sebagai fondasi spiritual setiap proses belajar.

  • Cinta kepada Rasul, sebagai teladan akhlak dan perilaku.

  • Cinta kepada Diri Sendiri, melalui penerapan pembelajaran yang menghargai potensi dan kesejahteraan siswa.

  • Cinta kepada Sesama Manusia, dengan membangun empati dan kolaborasi dalam kelas.

  • Cinta kepada Lingkungan, yang mendorong siswa bertanggung jawab terhadap alam sekitarnya.

  • Cinta kepada Negara, melalui pendidikan karakter kebangsaan yang kuat.

Dengan demikian, guru diharapkan tidak sekadar menyampaikan materi akademik, namun juga membentuk pribadi siswa yang utuh secara spiritual, emosional, sosial, dan intelektual.

Setelah coffee break, kegiatan dilanjutkan dengan materi kedua oleh Drs. H. Usep Bahrudin, M.M.Pd., Pengawas MA, yang mengupas strategi “Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).” Pendekatan ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami materi secara permukaan, tetapi mampu berpikir kritis, kreatif, dan kontekstual.

Penyampaian materi Deep Learning

Usai ISOMA, peserta mengikuti materi ketiga bersama Neng Lani, M.Pd. dari LPM Yayasan Pancasari yang membahas “Penyusunan Perangkat Pembelajaran.” Pada sesi ini, para guru dibekali keterampilan merancang perangkat ajar yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dan kebutuhan siswa di era digital.

Menjelang akhir acara, diumumkan pula jadwal mengajar guru MA dan MTs untuk tahun pelajaran yang akan datang, agar para pendidik dapat segera mempersiapkan perangkat dan strategi mengajar masing-masing. Sebelum penutupan, Kepala MA Al-Jawahir, Dr. H. Furqon Arifin, S.Pd.I., M.M.Pd., memberikan motivasi kepada para pendidik agar senantiasa menjalankan peran dengan niat yang tulus dan dedikasi tinggi.

Rangkaian acara ditutup dengan penandatanganan Pakta Integritas, sebagai simbol komitmen seluruh pendidik untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh serta menjaga integritas dalam mengemban amanah pendidikan.

Melalui IHT ini, Yayasan Pancasari berharap para pendidik mampu menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya relevan secara akademik, namun juga menyentuh hati siswa dan membentuk karakter mereka menjadi insan yang beriman, berakhlak mulia, dan berdaya saing global.

Leave a Comment