Dalam perspektif Al-Quran dan Hadits, konsep keberkahan ilmu seseorang tercermin melalui ajaran-ajaran Islam yang mengedepankan nilai-nilai moral, etika, dan tujuan spiritual. Berikut adalah penjelasan mengenai kunci keberkahan ilmu seseorang menurut Al-Quran dan Hadits:
Al-Quran menekankan pentingnya niat yang ikhlas dalam setiap perbuatan, termasuk mencari ilmu. Dalam Surah Al-Baqarah (2:267), Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk dikeluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memandangnya. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
Hadits Nabi Muhammad SAW seringkali menekankan pentingnya berbagi ilmu dengan orang lain. Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya sedikitpun.” Dengan berbagi ilmu secara ikhlas, seseorang dapat meraih keberkahan dan kebaikan yang berlipat.
Al-Quran menekankan pentingnya mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Surah Al-Baqarah (2:286), Allah berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah; Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.'”
Al-Quran dan Hadits menekankan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab terhadap ilmu yang dimiliki. Dalam Surah Al-Isra (17:36), Allah menyebutkan, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” Hal ini menegaskan bahwa seseorang harus bertanggung jawab terhadap pemahaman dan aplikasi ilmunya.
Konsep pembelajaran sepanjang hayat didukung oleh ajaran Islam. Dalam banyak Hadits, Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk terus belajar dan mencari pengetahuan. “Mintalah ilmu dari ayunan hingga liang lahat,” adalah salah satu nasihat yang menunjukkan pentingnya semangat belajar yang berkelanjutan.